Ingat lidah buaya, ingat dengan rambut. Lidah buaya memang identik dengan obat pencegah kerontokan rambut.
Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, lidah buaya ternyata juga dapat diolah secara tradisional menjadi minuman segar dan sehat. Hasil penelitian menyebutkan, tanaman dengan nama Latin aloe vera ini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Salah satunya kanker.
Nah, tumbuhan berduri pada tepi daunnya dan berdaging lembut ini sudah menjadi tren minuman berkhasiat tinggi di Kota Pontianak. Tak sulit menjumpainya. Hampir di semua pasar tradisional dan modern menjual minuman serbaguna ini. Bahkan, di mal-mal, minuman lidah buaya sudah masuk dalam kemasan tertentu yang diolah secara modern pula.
Tapi yang paling asyik, ketika menyaksikan tanaman khas ini di kawasan Jalan 28 Oktober, sekitar lima kilometer arah utara pusat Kota Pontianak. Selain dapat menikmati segarnya minuman lidah buaya sambil menyantap jagung bakar, pengunjung juga dapat menyaksikan hamparan tumbuhan aloe vera yang terbentang luas sejauh mata memandang.
Zainab (36) salah seorang pemilik warung di kawasan Jagung Bakar Pontianak mengatakan, di semua tempat di kawasan itu, lidah buaya diolah secara tradisional menjadi minuman segar. Di tempatnya sendiri, ia menggunakan tiga karyawan yang khusus mengolah lidah buaya.
Proses pengolahannya tidak terlampau rumit. Dimulai dengan mengupas tipis kulit-kulitnya hingga yang tersisa dagingnya saja. Setelah itu, daging lidah buaya diiris-iris menjadi potongan kecil seukuran dua kali dua sentimeter. Langkah selanjutnya, daging lidah buaya direbus hingga seratus derajat celcius untuk memisahkan daging dengan lendirnya. Baru dicampur dengan air gula.
Usaha yang dirintis Zainab sejak 12 tahun silam itu tetap akan ia pertahankan, meski pola pengolahan lidah buaya sudah diserbu teknologi modern. Pengolahan secara tradisional diyakini berkhasiat lebih baik daripada diolah dengan menggunakan teknologi modern.
Berdasarkan literatur yang ada, khasiat lidah buaya ini sangat banyak. Mulai dari mengatasi kerontokan pada rambut, menghaluskan kulit, mengatasi kesulitan buang air besar, mencegah diabetes dan panas dalam, melancarkan saluran pernapasan, membantu penyembuhan kanker, hingga mengurangi penyakit jantung.
Melihat penyakit yang dapat dicegah oleh minuman satu ini, semakin memperkuat anggapan kebanyakan orang bahwa lidah buaya memang masuk dalam kategori tumbuhan ajaib dengan khasiat serbaguna. Ia adalah tumbuhan super yang dapat diperoleh dengan sangat mudah di berbagai tempat, khususnya di Pontianak.
Itulah sebabnya, jika Anda berjalan-jalan ke Pontianak, jangan lupa mampir ke kawasan Jagung Bakar. Di situ, semua disajikan secara tradisional. Warungnya pun didirikan dengan gaya tradisional. Soal harga, cukup merogoh kocek Rp 5.000, segelas minuman lidah buaya yang berkhasiat tinggi bagi kesehatan dapat dinikmati. Murah kan?
Sumber : http://kalbar-online.com/news/ragam/wisata/lidah-buaya-minuman-khas-serbaguna
Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, lidah buaya ternyata juga dapat diolah secara tradisional menjadi minuman segar dan sehat. Hasil penelitian menyebutkan, tanaman dengan nama Latin aloe vera ini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Salah satunya kanker.
Nah, tumbuhan berduri pada tepi daunnya dan berdaging lembut ini sudah menjadi tren minuman berkhasiat tinggi di Kota Pontianak. Tak sulit menjumpainya. Hampir di semua pasar tradisional dan modern menjual minuman serbaguna ini. Bahkan, di mal-mal, minuman lidah buaya sudah masuk dalam kemasan tertentu yang diolah secara modern pula.
Tapi yang paling asyik, ketika menyaksikan tanaman khas ini di kawasan Jalan 28 Oktober, sekitar lima kilometer arah utara pusat Kota Pontianak. Selain dapat menikmati segarnya minuman lidah buaya sambil menyantap jagung bakar, pengunjung juga dapat menyaksikan hamparan tumbuhan aloe vera yang terbentang luas sejauh mata memandang.
Zainab (36) salah seorang pemilik warung di kawasan Jagung Bakar Pontianak mengatakan, di semua tempat di kawasan itu, lidah buaya diolah secara tradisional menjadi minuman segar. Di tempatnya sendiri, ia menggunakan tiga karyawan yang khusus mengolah lidah buaya.
Proses pengolahannya tidak terlampau rumit. Dimulai dengan mengupas tipis kulit-kulitnya hingga yang tersisa dagingnya saja. Setelah itu, daging lidah buaya diiris-iris menjadi potongan kecil seukuran dua kali dua sentimeter. Langkah selanjutnya, daging lidah buaya direbus hingga seratus derajat celcius untuk memisahkan daging dengan lendirnya. Baru dicampur dengan air gula.
Usaha yang dirintis Zainab sejak 12 tahun silam itu tetap akan ia pertahankan, meski pola pengolahan lidah buaya sudah diserbu teknologi modern. Pengolahan secara tradisional diyakini berkhasiat lebih baik daripada diolah dengan menggunakan teknologi modern.
Berdasarkan literatur yang ada, khasiat lidah buaya ini sangat banyak. Mulai dari mengatasi kerontokan pada rambut, menghaluskan kulit, mengatasi kesulitan buang air besar, mencegah diabetes dan panas dalam, melancarkan saluran pernapasan, membantu penyembuhan kanker, hingga mengurangi penyakit jantung.
Melihat penyakit yang dapat dicegah oleh minuman satu ini, semakin memperkuat anggapan kebanyakan orang bahwa lidah buaya memang masuk dalam kategori tumbuhan ajaib dengan khasiat serbaguna. Ia adalah tumbuhan super yang dapat diperoleh dengan sangat mudah di berbagai tempat, khususnya di Pontianak.
Itulah sebabnya, jika Anda berjalan-jalan ke Pontianak, jangan lupa mampir ke kawasan Jagung Bakar. Di situ, semua disajikan secara tradisional. Warungnya pun didirikan dengan gaya tradisional. Soal harga, cukup merogoh kocek Rp 5.000, segelas minuman lidah buaya yang berkhasiat tinggi bagi kesehatan dapat dinikmati. Murah kan?
Sumber : http://kalbar-online.com/news/ragam/wisata/lidah-buaya-minuman-khas-serbaguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar