Pontianak tak hanya terkenal dengan objek wisata alam dan sejarahnya. Kota dengan struktur tanah gambut ini juga terkenal dengan agro wisata. Salah satu yang paling tren hingga saat ini adalah pusat lidah buaya atau Aloe Vera Centre.
Jika Anda ingin suasana wisata yang lain, tak perlu bingung. Perjalanan dapat dilanjutkan ke lokasi Aloe Vera Centre yang terletak di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Pontianak Utara, Kalimantan Barat (Kalbar). Dengan lahan serta fasilitas yang memadai, Aloe Vera Centre resmi berdiri pada 2002 dan berada di bawah manajemen Pemerintah Kota Pontianak.
Aloe Vera Centre adalah sebuah pusat pengkajian dan pengembangan lidah buaya yang dibentuk berdasarkan kerja sama Pemerintah Kota Pontianak dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat dan BPPT Serpong. Keberadaannya telah memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ditilik dari latar belakang sejarahnya, aloe vera adalah sejenis tanaman yang sudah digunakan berabad-abad untuk berbagai macam tujuan. Sejak 4.000 tahun yang lalu, aloe vera dikenal khasiatnya karena di dalam daunnya mengandung berbagai macam nutrisi.
Di Yunani, sekitar tahun 333 SM, aloe vera dikenal sebagai tanaman untuk mengobati berbagai macam penyakit. Demikian juga di China, orang menyebutnya sebagai tanaman suci.
Aloe vera sebenarnya berasal dari kepulauan Canari, Afrika Utara. Sedangkan di Kota Pontianak, aloe vera dikenal dengan sebutan lidah buaya. Pada tahun 1990, tanaman ini mulai dibudidayakan.
Di kawasan Aloe Vera Centre, dapat pula dilihat bagaimana tanaman ini diolah menjadi tepung dan berbagai jenis makanan seperti dodol, minuman, dan berbagai jenis sajian lainnya. Nutrisi yang terkandung dapat digunakan sebagai pencegah penyakit, menjaga kebugaran seksual, dan perawat kulit atau kosmetik.
Makanan dan minuman hasil olahan aloe vera itu kini sudah banyak tersedia di toko-toko dan pusat perbelanjaan di Kota Pontianak.
Lidah buaya ini ternyata bisa tumbuh dengan baik di daerah khatulistiwa. Padahal, di tahun 1999, pengembangan lidah buaya pada lahan gambut dipandang sesuatu yang sulit dilakukan.
Seiring peningkatan mutu aloe vera, kebutuhan masyarakat akan tanaman ini juga semakin meningkat sampai ke belahan dunia.
Sumber : http://kalbar-online.com/news/ragam/wisata/dahsyatnya-lidah-buaya-pontianak
Jika Anda ingin suasana wisata yang lain, tak perlu bingung. Perjalanan dapat dilanjutkan ke lokasi Aloe Vera Centre yang terletak di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Pontianak Utara, Kalimantan Barat (Kalbar). Dengan lahan serta fasilitas yang memadai, Aloe Vera Centre resmi berdiri pada 2002 dan berada di bawah manajemen Pemerintah Kota Pontianak.
Aloe Vera Centre adalah sebuah pusat pengkajian dan pengembangan lidah buaya yang dibentuk berdasarkan kerja sama Pemerintah Kota Pontianak dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat dan BPPT Serpong. Keberadaannya telah memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ditilik dari latar belakang sejarahnya, aloe vera adalah sejenis tanaman yang sudah digunakan berabad-abad untuk berbagai macam tujuan. Sejak 4.000 tahun yang lalu, aloe vera dikenal khasiatnya karena di dalam daunnya mengandung berbagai macam nutrisi.
Di Yunani, sekitar tahun 333 SM, aloe vera dikenal sebagai tanaman untuk mengobati berbagai macam penyakit. Demikian juga di China, orang menyebutnya sebagai tanaman suci.
Aloe vera sebenarnya berasal dari kepulauan Canari, Afrika Utara. Sedangkan di Kota Pontianak, aloe vera dikenal dengan sebutan lidah buaya. Pada tahun 1990, tanaman ini mulai dibudidayakan.
Di kawasan Aloe Vera Centre, dapat pula dilihat bagaimana tanaman ini diolah menjadi tepung dan berbagai jenis makanan seperti dodol, minuman, dan berbagai jenis sajian lainnya. Nutrisi yang terkandung dapat digunakan sebagai pencegah penyakit, menjaga kebugaran seksual, dan perawat kulit atau kosmetik.
Makanan dan minuman hasil olahan aloe vera itu kini sudah banyak tersedia di toko-toko dan pusat perbelanjaan di Kota Pontianak.
Lidah buaya ini ternyata bisa tumbuh dengan baik di daerah khatulistiwa. Padahal, di tahun 1999, pengembangan lidah buaya pada lahan gambut dipandang sesuatu yang sulit dilakukan.
Seiring peningkatan mutu aloe vera, kebutuhan masyarakat akan tanaman ini juga semakin meningkat sampai ke belahan dunia.
Sumber : http://kalbar-online.com/news/ragam/wisata/dahsyatnya-lidah-buaya-pontianak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar